Catatan kecilku bersamamu selalu kuingat dan selalu terbayang difikirannya sempat aku coba untuk melupakanmu tak juga bisa kucapai yang demikian. tak mengerti mengapa begini, dahulu aku pernah terluka karena sebuah cinta yang lama kunanti sirna tanpa kepastian, menghilang tanpa bekas.
Dimalam yang dingin hembusan angin mengisyaratkan kisah lalu, membangunkan kisah lama aku yakin itu kenangan kita, aku hampir pasti merindukannmu meskipun kurasa ini salah, dan bukan karena kau telah jadi milik yang lain tapi karena janjiku, janjiku untuk membebaskan dirimu dari hatiku, untuk merelakanmu dan untuk tidak lagi berharap padamu. Sampai saat ini aku masih belum tau sampai dimana batas rasamu padaku, hanya canda tawamu yang mengikatku begitu kuat dan ku anggap itu isyarat bahwa kau pun punya pengharapan yang sama terhadapku.
Saat semuanya semakin terlihat jelas kita sadar bahwa jarak dan waktu adalah satu-satunya dinding pemisah diantara kita, ya benar akupun berfikir itu hal yang realistik, tapi sampai satu janjiku aku harus bertemu denganmu hanya sekedar untuk melihat senyummu tanpa ada maksud untuk merebutmu dari tangannya dan meskipun kelu bicaraku menahan batin atas rasa yang hampir tak bisa lagi ku tahan, kata dari hatiku terdalam yang salah bila sampai kau mendengarnya dan harusnya tak kubiarkan terjadi.
Mungkin ini takdir kita, cinta hanya sebuah nafas yang diutus Tuhan untuk memperkenalkan kita hingga pertemuan singkat mustahil yang sebenarnya bukan kehendak kita menyadarkan ku bahwa kebijaksanaan cinta adalah ketika merelakan itu lebih baik untuk sebuah kepastian. Kepastian dari penantian bodoh yang banyak orang katakan, meski tak sedikitpun aku mempercayainya. Sekarang aku tak punya hak lagi untuk bertanya banyak hal tentang dirimu, yang kupunya tinggalah kenangan aku bahagia bisa mengenalmu dengan cara yang Tuhan atur untuk kita.
Jika suatu saat nanti disatu waktu kita berjumpa tak kah masih mengingatku setidaknya sebagai sahabat yang pernah menaruh hati padamu. Semua tentangmu takkan pernah sirna, perpisahan termanis yang hanya menjadi kisah kita., aku akan menyimpannya sampai waktu memintanya kembali , dan sampai sang waktu berfikir untuk menghapusnya ku pasrahkan semua padanya......
No comments:
Post a Comment