Malam itu aku menangis, aku seorang pria bukan karena aku cengeng tapi bila hati terluka siapa tak merasakan sakit, bahkan ketika fisik terlihat sehat namun hati terluka maka hidup akan terasa kering akan kebahagiaan. Aku sedih , aku terluka dan itu semua karena Cinta ! ya Karena Cinta !!!
Kesedihan
Desiran ombak pantai sore itu menenggelamkan senyuman seorang pria penggalau yang sedang dilanda badai kekejian cinta yang melukai tanpa membekas di fisik, bagaikan seekor burung merpati yang tersangkut benang layangan terjerat , terjerat masalalu yang mengoyak masa depannya , masadepan yang ia gantungkan pada seorang gadis. Menggumam dalam hatinya ‘’ mengapa ? mengapa seperti ini apa benar ini cinta , kamu sungguh palsu penghianat aku benci semua tentangmu cinta mu palsu, aku benci cinta “ Nampak kesedihan yang teramat dalam terlihat dari raut wajahnya matanya berkaca-kaca , sore itu ia habiskan kesedihannya di tepi pantai, iya terus menggerutu dalam hati kenapa ,..kenapa,..kenapa,……..seraya mencabik-cabik pasir pantai dan beberapa kali memukulkan genggamannya ketumpukan pasir,……………
Keesokan harinya,……….
“Ryu, woiiiii bangun dong udah jam berapa nih”, “ehhh kambing berisik ahhh aku gak mau bangun, aku mau tidur aja sampai aku tua dan mati”,…”Byuurrr” semburan keluar dari mulut seseorang dan tepat menyasar kearah wajah ryu. “Jonyyyy”,…teriak ryu, “mau gua sembur lagi nih, kebetulan gua habis oferdosis jengkol semalam “ sambil kumur dan menampilkan kejorokan untuk siap menyembur ryu untuk kedua kalinya, “oke-oke aku bangun nih daripada mukaku nanti diamputasi akibat semburan beracunmu itu” terlihat cengir sumringah dari seorang jony karena telah berhasil membangunkan kawannya itu, “gluk” terdengar sesuatu tertelan dalam mulut, wajah jony kaku pasi “jon, kamu kenapa?” Tanya ryu, segera joni menjawab “gapapa qo “ sambil menutup mulutnya. Ryu bergegas bangun dan menuju dapur, ketika akan membuka pintu kamar ryu teringat sesuatu, emm “jon” “iya” joni yang berbalikan badan dengan ryu mencengram lehernya sendiri , “jon” “iYAAA” joni membalas dengan nada semakin keras “jon kamu tadi mau nyembur aku part dua kan, yang katamu hasil oferdosis jengkol semalam”, “iya” jawab jony, “ko kamu bisa ngomong sih” jony menjawab dengan polosnya “iya yahh ko bisa ya, kan aku lagi kumur”, ryu cengir lebar sambil menyipitkan mata dan hendak membuka pintu,
“jon”
“Iy”
“pasti enak ya”
“Enak apaan ryu”
“Tuh yang eloo telan, aer jengkol kebanggaan kamu” ryu menoleh kebelakang sambil memberikan ejekan menghina,…
“enak ko” tegas joni
“oww yaudah dinikmatin aja ya ,aku mau mandi dulu” polos balasan ryu padahal dalam hati dia cekikikan tanpa batas, “rasain tuh namanya senjata makan tuan” hahaha.
Selepas ryu pergi joni mencekik lehernya, dan menjulurkan lidahnya sendiri sambil mengusap-usapnya dengan kain yang dia ambil dari atas tempat tidur yang ditinggalkan ryu beberapa waktu lalu, “uweeekkkk nelen kumuran ampas jengkol ni lebih mematikan dari racun ular kobra” gerutunya, setelah beberapa kali mengusap lidahnya dengan kain yang ia ambil tadi, joni pun akan beranjak pergi dari kamar, baru dua langkah kaki joni kembali tersendak, iya melihat kain yang ia pegang untuk mengusap lidahnya tadi, “apaan ni yaa” masih polos memperhatikan apa yang ia pegang “bentuknya sih mirip kaki”, HAaaHHH , seketika matanya membulat besar, membelalak hidungnya kembang-kembis telinganya seakan mengeluarka asapp,…….”APAAAAAN NIIIIIHHHHH”, kaus kaki berwarna coklat yang awalnya putih itu masih bertahan di tangan joni, masih syook jony pun kembali mencekik lehernya “SIAAAAAAALLLLLLL” Teriak jony,………………………………….
“Kenapa lagi kamu jon” Tanya ryu, jony masih konsentrasi meneguk air putih yang hampir meneguk dua gelas,
“ perut gua mules nih”,
“Kamu sih bis nelen racunmu sendiri” sindir ryu sambil cekikikan dan mengusap-usap rambutnya dengan handuk selepas ia mandi tadi, “ryu” jony memotong tawa ryu dengan nada serius, “ryu kita sudah seminggu liburan disini, ayo kita kembali kekota” , “wah ga asik, buru-buru amat sih kamu jon, ada apa? Pasti kangen main game online ya ? atau kangen mama papa mu?” ryu menerka dan masih cekikikan, “ bukan itu Ryu” masih dengan nada serius “ryu, tadi pagi jam 7 aku dapat sms dari jeny” ryu masih bertahan dengan senyumnya “terus” “emm Putry, ryu “ oohhh ryu mulai serius “ya ada apa dengan wanita itu”, “putry hari ini operasi” , ryu makin tegas “ ahh masa bodohh! Emang sakit apaan dia lebay banget aku gapeduli!!!” , jony menarik napas panjang “putry operasi transplantasi ginjal, ryu”, seketika ryu bergetar bulu kuduknya berdiri wajahnya tampak berbeda dari keceriaan yang berlangsung beberapa waktu yang lalu , “ahh aku tetep ga peduli ahh, emang dia siapa juga: ryu masih tetap meneguhkan hatinya, “yaudah, aku Cuma ngasih informasi aja ko , yang penting kamu jangan menyesal aja nantinya, putry akan dioprasi jam 3 siang nanti” jony menegaskan sambil melangkah mengambil handuk lalu menuju kamar mandi.
Ryu masih antara percaya dan tidak atas berita yang ia peroleh pada jam 10.30 pagi itu, ryu kembali kekamar dengan hati yang masih gelisah ia bergumam “ sejak kapan? Sejak kapan putry punya penyakit ginjal? Kenapa aku ga pernah tau”, ryu tampak gelisah ia berinisiatif untuk browsing seberapa parah efek yang diakibatkan kerusakan ginjal, dari hasil searcing iya memperoleh kesimpulan bahwa kerusakan ginjal dapat berakibat fatal dan dimungkinkan adanya kematian bila tidak ditangani dengan baik. KEMATIAN ! ryu tersentak ia teringat kata-kata jony tadi “jangan sampai kamu menyesal nanti”, pagi menjelang siang itu ryu dibuat sangat gelisah , tanpa berfikir panjang hatinya menuntun untuk segera berkemas untuk kembali kekota, nafasnya cepat emosinya tak terkontrol, matanya kembali berkaca-kaca,..tunggu aku put,………..(”jangan kamu menangis ketika seorang yang kamu cintai pergi, selalu jaga hatinya dan jangan melukainya saat masih bersama, karena hal paling menyedihkan dari cinta adalah KEHILANGAN”)
Joni baru keluar kamar mandi, dan melihat ryu menyanggul tas besarnya sambil berlari dengan terburu-buru,.
“woiii ryu, mau kemana kamu? “
“Aku harus pulang kekota sekarang, aku gak mau menyesal nantinya seperti yang kamu bilang jon”,
Joni tersenyum “itu baru temen gue” , lahhh terus aku gimana nih tunggu dong ryu!”, suara ryu semakin samar dari kejauhan tapi masih sempat menyampaikan teriakan terahir “tar kamu nyusul aja ya” “ahhh brekele tuh anak” jony menggerutu akibat ditinggal kawannya itu.
Ryu segera mencegat taksi , “mas stasiun kereta ya!”, masih dengan nafas yang tidak beraturan dan gelisah membuat sopir taksi berkeinginan untuk bertanya,
“mas, ko kelihatannya gelisah , ada apa mas ya kalo saya boleh tau?”
“anu mas, pacar saya akan dioperasi hari ini”
“ohh begitu ya mas” mata ryu memerah ketika mengatakan hal itu pada supir taksi.
“mas, saya juga pernah kehilangan seorang sang saya cinta, ketika itu saya harusnya berdiri di sisinya disaat-saat terahirnya tetapi saya malah menjauh dairinya, setelah dia tiada barulah saya sangat menyesal, saya salut sama mas, mas bisa mematahkan kebimbangan didalam hatinya mas dan memilih pergi untuk berada disamping kekasihnya mas” mas sopir menjelaskan dengan menunjukkan rasa empatinya.
“emmm sebenarnya dia bukan pacar saya lagi mas, kami sudah putus dan saya merasa dikhianati” terang ryu menjelaskan kejujuran.
“MAs, jangan katakana mas bukan pacarnya, atau mas udah gak sayang langi sama dia kalo nyatanya mas masih belum bisa melupakannya, cinta itu bukan difikirkan mas, tapi dari hati, hati yang menuntun kepada cinta sejatinya mas dan saya melihat itu sekarang, maaf kalau suara saya agak tinggi mas” kata-kata mas sopir kembali menggetarkan hati ryu “iya makasih ya mas saya sadar kalau saya masih sayang sama dia dan gak mau kehilangan dia” tegas ryu kembali memantapkan hatinya. Mas sopir tersenyum seraya berkata “mas pake sabuk pengamanya kita mau melaju dengan kecepatan ekspres” ujar mas sopir dengan semangat ryu pun serlihat tersenyum,…….wusssss
Setelah 1 jam perjalanan tepat jam 12.00 ryu telah sampai distasiun kereta , “makasih yah mas udah diantar dengan kecepatan ekspres” ryu melempar senyum ke mas sopir taksi seraya melambaikan tangannya, “sama-sama mas , semangat mas dan hati-hati” balas mas sopir sambil berlalu untuk kembali beroperasi mencari penumpang.
Ryu melihat jadwal keberangkatan kereta menuju kota, beberapa waktu ia tak menemukan jadwal keberangkatan kereta , iapun bertanya kepada petugas loket namun apa yang ia dapat adalah bahwa jadwal keberangkatan kereta menuju kota baru akan ada pada pukul 5 sore nanti, dengan tambah dibuat gelisah ryu mengerahkan segala apa yang ia punya di kepalanya memikirkan langkah untuk sampai kekota dengan cepat. Tak Nampak juga ia dapat berfikir karena hatinya sungguh gelisah, setelah diam beberapa saat, iya meraba saku belakangnya merasakan ada yang tak beres “dompetku” ryu bertambah panik ia lihat disekelilingnya Nampak seorang pria ceking berlari membawa dompetnya, “SIAL, copett” ryu berusaha mengejar copet itu di krumunan keramaian, mulai samar terlihat pandangannya akan copet yang sudah nyata lebih gesit darinya, setelah yakin ia tak melihat sang copet itu entah kemana, ryu tertunduk lesu disebuah trotoar jalan , pandangannya merabun kepalanya pusing ia mencengkram kepala dengan kedua tangannya.
“Angkutan kekota, ….angkutan kekota mas , bu mari silahkan”
Ryu kembali tersadar setelah mendengar kata “kota” , pandangannya kembali normal ia pun bergegas bertanya “paman apa benar angukan ini mau menuju kekota?”, “ iya benar dek , adek mau kekota ya bayarnya 100 ribu aja kok udah sampai terminal kota” , “baik pak saya ikut” dengan mantap ryu mengambil keputusan untuk kekota naik mobil yang kebetulan ingin pergi kekota. Mobil pic up L-300 itupun memulai start pukur 11.00 siang , sesak dan juga bau di bak belakang mobil pic up yang berisi 4 orang termasuk ryu , ada yang membawa buah rambutan satu karung katanya buat oleh-oleh keluarganya kota, juga ada pula yang membawa ayam yang ternyata merupakan sumber bau menyengat di bak mobil pic up tersebut. Waktu sudah menunjukkan pukul 3.30 masih sekitar 15 menit lagi barulah sampai dikota , itu yang dikatakan bapak sopir. Ryu masih termenung disesaknya bak mobil dengan semua aromanya ia terus menyebut nama putry, putry…putry tunggu aku,……..”matanya berkaca-kaca”,…
Waktu hampir menunjukkan pukul 4 sore dan ryu sudah tiba di depan rumah sakit, kemudian berlari sekencang-kencangnya mencari menuju ruang dimana putry di operasi.
“mas kalau tidak punya uang harusnya tidak usah naik mobil saya”
“Iya maaf pak, soalnya saya baru saja dijambret, begini saja pak kaarena saya tidak punya uang bapak bisa ambil sepatu saya, lumayan pak masih bagus ko saya belinya sekitar 500 ribu”
Dengan analisis yang matang, bapak sopir menyepakati dan tidak mempermasalahkan jika dibayar dengan sepatunya (flashback)
Kembali….. ryu dengan tanpa alas kaki berlari tak beraturan menyusuri sudut rumah sakit dan bertanya kepada suster yang kebetulan sedang lewat “ mba sus, ruang operasi ? dimana ruang operasi ? “ dengan tanggap suster menjawab “ mas nanti telusuri lorong ini , kalau ada belokan kekiri pertama nah nanti disitu ada tulisan ruang operasi “ dengan cepat ryu berlari seraya berteriak kepada suster “terimakasih sus,”… sesampainya ryu kembali bertanya kepada resepsionis “mba disini ada yang namanya putry?” “ sebentar ya mas saya cek,….atas nama putry iya mas dia sudah dibawa pulang 15 yang lalu mas” ,….” Diakan operasi jam 3 siang tadi kan mba?” dengan tambah paniknya ryu terus bertanya,..”jadi begini mas,……….
Tanpa berpikir panjang ryu pun lari keluar, tanpa mendengarkan penjelasanan suster tadi, iyapun berlari menyusuri jalan menuju rumah putry , tak terbendung lagi tetesan air mata membasahi wajahnya keringat basah terlihat jelas tanpa lelahnya ryu terus berlari,….
Sesampainya dikediaman putry dengan angkutan ojek, ryu manggil dengan suara keras dari luar pagar rumah, : “putry…putry ini aku ,…”
“siapa?” terdengar suara dari dalam ,….
“bibi, ini saya bi ryu saya mau bertemu putry “
“Oo den ryu , den ryu belum tau ya”
“Tau apa bi ?”
“Non putry sudah pergi den”
“Pergi???? Maksudnya bi”
“Non putry sudah tiada den?”
Ga mungkin , bibi jangan sembarangan ngomong , putry gak mungkin,…..gak mungkin” ryu tertunduk tanpa lagi tertahan air matanya pecah seketika……..
Senja itu seorang pria menangis karena kehilangan seorang yang sangat di cintainya, hidup memang seperti itu bukan hidup tanpa kehilangan, nyawa bukan keabadian, perpisahan harus terjadi dan semua yang telah terjadi akan menjadi kenangan yang mungkin tak akan pernah terlupakan,…..penyesalan mungkin datang terlambat, tapi penyesalan akan menjadi cambuk untuk mengingatkan bahwa sebelum terjadi kehilangan kita harus menjaga, menyangi, dan berada disana untuk orang yang kita cintai meskipun hanya untuk beberapa menit saja,……………….
#trims yang sudah baca cerita ane ,……….jangan lupa slalu stay di blog kumel ane ya :)